Official website of Himpunan Mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Islam UIN K.H. Abdurrahman Wahid

  • Jelajahi

    Copyright © HMPS HKI UIN GUSDUR
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Menu Bawah

    Adab Saat Bercerai Menurut Ajaran Islam

    HMPSHKI UINGUSDUR Pekalongan
    Kamis, 24 Maret 2022, Maret 24, 2022 WIB Last Updated 2022-03-26T04:40:13Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Foto : Google.com


    Semua orang pasti ingin memiliki kehidupan pernikahan yang langgeng dan harmonis. Namun, tetap saja takdir sudah ada yang mengatur. Meski berusaha sekuat tenaga untuk tetap bersama, jika Tuhan berkata lain maka perceraian adalah satu-satunya jalan keluar.

    Perceraian merupakan fase yang menyakitkan, yang biasanya diajukan oleh pihak laki-laki terhadap istrinya. Sebaik-baiknya perceraian terjadi, tetap saja perpisahan adalah satu hal yang menyakitkan bagi kedua belah pihak. Tak jarang pula, ada suami yang menceraikan istrinya dengan tidak baik, padahal semua ada aturannya, termasuk dalam Agama Islam. 

    Adab saat bercerai menurut ajaran Islam yang wajib dilakukan oleh laki-laki yaitu:

    1. Talak dijatuhkan ketika istri pada masa suci

    Menurut ajaran Islam yang pertama adalah talak dijatuhkan ketika istri dalam masa suci. Masa suci sendiri berarti belum terjadi persetubuhan di antara keduanya. Ketika talak dijatuhkan pada kondisi istri telah berhubungan seks atau sedang haid, maka masa iddahnya akan berlangsung lebih lama. Hal ini pastinya menyulitkan pihak perempuan.

    2. Jatuhkan talak satu saja

    Tidak perlu mengumpulkan tiga talak dalam satu ucapan. Dengan menjatuhkan talak satu saja maksud ingin bercerai sebenarnya sudah tersampaikan. Menjatuhkan talak satu juga memiliki faidah agar suami bisa kembali rujuk dengan istrinya. Jika pihak suami menyesal dengan keputusan mentalak istri dan ingin kembali maka rujuk bisa dilakukan. Hal berbeda tentunya terjadi jika suami menjatuhkan tiga talak sekaligus. Selain dapat melukai perasaan perempuan, talak tiga juga akan memperpanjang proses jika suami ingin rujuk kembali dengan istri.

    3. Bersikap lemah lembut saat menjatuhkan talak

    Kita perlu mengakui bahwa banyak pasangan bercerai karena tersulut oleh amarah. Bahkan banyak pula pria yang menjatuhkan talak dengan kasar dan penuh emosi. Hal ini jelas tidak sesuai dengan adab saat bercerai menurut ajaran Islam. Sesungguhnya suami harus bersikap lemah lembut saat menjatuhkan talak. Bahkan jika perlu suami juga harus memberikan kata-kata penghiburan kepada istri karena perpisahan mereka.
    Perpisahan memang sangat menyakitkan, oleh karena itu hindari menorehkan luka yang semakin dalam dengan mengucapkan kata-kata menyakitkan pada orang yang selama ini menjadi pasangan hidup. Berikan ketenangan dan perpisahan yang baik, agar kedua belah pihak bisa menjalani kehidupan yang lebih baik pula ke depannya.

    4. Jangan membuka aib istri setelah bercerai

    Perceraian biasanya disebabkan oleh masalah, ketidakcocokan, dan hal-hal negatif lainnya. Ketika sudah berpisah tak sedikit orang yang saling membongkar aib mantan pasangannya. Hal ini sangat tidak terpuji, dan merupakan sebuah pengkhianatan di antara dua orang yang telah mengikat janji.

    5. Kembalikan istri kepada orangtuanya secara baik-baik

    Pernikahan sejatinya menyatukan kedua keluarga. Jangan lupa juga, ketika menikah seorang perempuan akan menjadi tanggung jawab suaminya. Itu artinya, laki-laki tidak bisa semena-mena terhadap istrinya. Ketika sudah tidak bisa bersama sudah menjadi tanggung jawab suami untuk mengembalikan istri kepada kedua orangtuanya secara baik-baik. Jelaskan pula apa yang menjadi penyebab perpisahan dan jangan sampai ada perkataan yang menyakiti hati perempuan maupun pihak keluarganya.


    Penulis : Ryovani Agung (Anggota Departemen Penelitian dan Pengembangan HMJ HKI 2022)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    HMPSHKI Universitas K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

    HMPSHKI UINGSUDR

    +