Manejemen konflik adalah suatu proses mengatur masalah dengan menyusun strategi guna mendapatkan solusi. Dalam sudut pandang demokrasi, manajemen konflik akan berbicara perihal bagaimana konflik ditangani secara konstruktif, membawa pihak yang berkonflik ke dalam suatu proses yang kooperatif, serta merancang sistem kooperatif yang praktis untuk mengelola perbedaan secara konstruktif.Melalui manajemen konflik, konflik akan dikelola sehingga dapat membatasi aspek negatif dan meningkatkan aspek positif dari konflik yang terjadi.
Tujuan dari manajemen konflik, baik yang dilakukan secara langsung oleh
pihak yang berkonflik maupun melibatkan pihak ketiga, adalah untuk mempengaruhi
seluruh struktur situasi konflik yang dalam prosesnya mengandung hal-hal
destruktif dan membantu pihak-pihak berkonflik untuk menemukan solusi atas
konflik yang terjadi.
Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual di dalam
menemukan masalah untuk memecahkannya berdasarkan data serta informasi akurat
sehingga mampu mendapatkan kesimpulan dengan cermat dan cepat. Karakteristik
khusus di dalam problem solving agar mendapatkan pendekatan terbaik untuk
memecahkan masalah:
1.
Melalui interaksi yang baik
2.
Ada pihak yang memberikan informasi lengkap agar setiap orang di dalam
lingkup diskusi itu memahami masalah tersebut.
3.
Terjadi dialog sistematis di dalam diskusi dalam pemecahan masalah.
Ada beberapa tujuan yang dapat dicapai dalam problem solving:
1.
Melatih kemampuan dalam menghadapi masalah
2.
Melatih menemukan langkah-langkah
terbaik untuk mendapatkan solusi dari sebuah masalah.
3.
Melatih
untuk berani mengambil keputusan.
4.
Melatih dalam meneliti suatu masalah dari berbagai sudut pandang.