Official website of Himpunan Mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Islam UIN K.H. Abdurrahman Wahid

  • Jelajahi

    Copyright © HMPS HKI UIN GUSDUR
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Menu Bawah

    JODOH DALAM AL-QUR'AN | ARTIKEL | HMJ HKI IAIN PEKALONGAN

    HMPSHKI UINGUSDUR Pekalongan
    Senin, 14 Juni 2021, Juni 14, 2021 WIB Last Updated 2021-10-27T03:18:39Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Jodoh merupakan seseorang yang cocok untuk dijadikan suami ataupun istri yang diajak membangun rumah tangga, biasa juga diartikan sebagai pasangan hidup. Jodoh juga sering diartikan sebagai cerminan diri kita, banyak penafsiran mengenai hal tersebut. Ada yang mengatakan cermin itu berarti sama atau tidak berbeda ada juga yang mengartikan cermin itu memiliki sifat terbalik artinya jodoh akan memiliki sifat keterbalikan dari diri kita. Banyak yang menganggap bahwa jodoh akan datang sendirinya. Karena sudah ditetapkan oleh Allah dan tidak bisa berubah. Menurut pandangan mayoritas ulama, manusia memiliki kemampuan untuk berusaha yang  hasilnya akan ditentukan oleh Allah. Dalam konteks jodoh, manusia harus menjemput jodoh dalam berbagai cara. Salah satu cara yang paling mudah dengan berdoa kepada Allah. 

    " Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (Q.S Al Furqan:74).

    Jodoh itu sama halnya dengan rezeki, bagaimana seseorang itu mengusahakan tapi Allah lah yang menentukan. Lalu ketika seseorang bertanya, "Untuk apa berusaha? Toh hasilnya Allah yang menentukan. "  

    Perlu di ingat, manusia adalah seorang hamba yang pastinya harus mengabdi kepada Tuhannya. Berdoa dan berusaha itu lah salah satu cara pengandian seorang hamba.

    Dalam al Quran ada beberapa isyarat untuk menguatkan dan memberikan semangat kepada kita, apakah kita harus memperjuangkan si dia atau tidak,

    • Memiliki Kesamaan dan Kesepadaan

    Pasti tidak asing dengan kata mutiara "Jodoh adalah cerminan diri kita". Nah, ternyata kata-kata itu diambil dari al Quran surat An Nur : 26.

    “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” 

    ayat di atas mendorong siapa pun yang ingin mendapat pasangan terbaik, agar mempersiapkan diri sebagai orang terbaik bagi orang yang diinginkannya. Sebab, pada dasarnya Allah akan menjodohkan hamba-Nya dengan orang yang sepadan.

    • Mendatangkan Ketenteraman dan Kecenderungan Hati

    Berawal dari kesamaan pasti akan timbul rasa nyaman dan ketentraman hati. Karena pasti ketika berinteraksi banyak menemukan kecocokan. Sebab itulah tanda-tanda yang diciptakan Allah dalam hatinya, sebagaimana dalam Al-Qur’an, 

    “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.” (QS ar-Rum : 21).

    • Diterima Keluarga

    Sebuah pernikahan bukan hanya menyatukan dua manusia saja. Tetapi, dua keluarga besar. Yang mana didalam keluarga bukan hanya terdiri dari satu atau dua orang saja. Sehingga, siapa pun yang akan melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan, maka bicarakanlah terlebih dahulu dengan keluarga, terutama kedua orang tuanya.

    “Jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, ‘Kembali (saja)lah,’ maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS asy-Syura : 11).

    • Dapat memberikan rezeki dari yang baik

    Menikah dan memiliki keturunan sejatinya tidak akan membuat kita semakin miskin. Justru ibadah tersebut dapat membuka pintu rezeki kita semakin lebar. Jodoh dan keturunan yang baiklah yang dapat menuntun kita mendapatkan rezeki yang baik pula.

    "Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?" (QS. an-Nahl: 72)

    Dari beberapa penjelasan diatas, sebenarnya bisa saja kita memilih dengan siapa kita akan berjodoh, dengan syarat kita merubah diri kita sendiri. 

    Jadi, berubahlah menjadi terbaik dalam versi dirimu dan berdoa agar diberikan jodoh terbaik dalam versi Allah.

    Perwarta Choirun Nisrina
    Editor Inna Mukhlisah
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    HMPSHKI Universitas K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

    HMPSHKI UINGSUDR

    +