Metode belajar dari Imam Burhanudin Al Ibrahim al-Zarnuji Al Hanafi dalam kitabnya dijelaskan
da 13 pasal yang disebutkan olehnya dalam Ta’lîm al-Muta’allim, yaitu:Foto by Google.com
1.
Hakikat ilmu dan keutamaannya
Dalam pasal ini Imam al-Zarnuji
membicarakan perihal kewajiban menuntut ilmu, dan tidak semua ilmu harus
dipelajari. Karena yang wajib bagi mereka adalah Ilmul hâl, seperti ilmu iman,
ilmu shalat, zakat, dan semacamnya. Setelah itu beliau menyebutkan
keutamaan-keutamaan menuntut ilmu, di antaranya analogi Imam al-Zarnuji akan
keutamaan Nabi Adam AS dibanding para malaikat adalah karena ilmu yang
dimilikinya.
Imam al-Zarnuji
juga menjelaskan bahwa hukum menuntut ilmu ada 4. Pertama, fardlu‘ain, salah satunya
adalah ilmu wudhu dan shalat. Kedua, fardlu kifayah, seperti ilmu cara
menguburkan jenazah. Ketiga, haram, seperti mempelajari ilmu ramalan
berdasarkan perbintangan. Keempat, jawâz (boleh), seperti mempelajari ilmu
kedokteran.
2.
Niat ketika belajar
Imam Zarnuji menyebutkan, bahwa
seorang pelajar harus memiliki niat saat menuntut ilmu. Landasan yang digunakan
beliau yaitu sabda Nabi tentang niat, “innamal a’mâlu binniyyât”, “Sesungguhnya
amal seseorang tergantung pada niatnya.” Ada beberapa niat yang dianjurkan Imam
al-Zarnuji ketika menuntut ilmu. Pertama, mencari ridha Allah SWT. Kedua,
menghilangkan kebodohan dirinya dan orang lain. Ketiga, menghidupkan agama dan
mendirikan Islam. Keempat, mensyukuri nikmat akal dan kesehatan badan. Dalam pasal
ini Imam al-Zarnuji juga memberi peringatan supaya seorang pelajar tidak
mencari dengan maksud mencari pengaruh supaya orang-orang berpaling kepadanya,
begitu juga mencari kedudukan di sisi penguasa, kecuai jika ilmu tersebut
digunakan untuk menyeru kebaikan dan mecegah kemungkaran di tengah pemereintah.
3.
Memilih ilmu, guru, dan teman, serta keteguhan dalam menuntut ilmu.
Dalam pasal ini Imam al-Zarnuji memberi
saran bagi para pelajar untuk memilih ilmu, guru, dan teman. Hendaknya bagi
seorang pelajar mendahulukan ilmu yang dibutuhkannya sekarang dalam urusan
agama (ilmul hal), baru kemudian mempelajari ilmu yang berguna baginya pada
masa yang akan datang. Dan Imam Zarnuji menyarankan agar mencari guru yang
lebih pandai dan lebih sepuhdari dirinya, dan memilih teman yang tekun, wara’,
baik tabiatnya, dan tanggap
4.
Menghormati ilmu dan ahlinya
Di sini Imam al-Zarnuji menjelaskan
bahwa seorang pelajar tidak akan mendapat ilmu melainkan ia menghormati ilmu
dan pemiliknya, yaitu gurunya. Beliau menyebut etika apa saja yang harus
dilakukan seorang pelajar, di antaranya adalah tidak duduk di tempat duduk
gurunya, tidak memulai percakapan dengan guru kecuali atas izinnya, tidak
banyak berbicara di sisi gurunya, dan lain-lain.
5.
Sungguh-sungguh, tekun, dan semangat
Imam al-Zarnuji memandang ilmu adalah
tujuan yang agung, ia harus dicapai dengan kesungguhan, ketekunan dan semangat
yang tinggi. Kesungguhan tidak hanya bergantung pada pelajar saja, namun guru
dan orangtua pun harus bersungguh menyiapkan pendidikan anaknya. Beliau banyak
memberi saran supaya ilmu itu kuat melekat pada diri seorang pelajar.Di
antaranya dengan mengulang pelajaran pada setiap permulaan dan akhir malam.
6.
Tahap awal, ukuran, dan urutannya.
Di sini imam al-Zarnuji banyak menyinggung soal urutan tingkat
pelajaran yang mesti diajarkan guru kepada murid, dari dasar baru kemudian
kepada tingkat yang lebih tinggiSelain itu, Imam al-Zarnuji juga menyatakan
bahwa merupakan suatu keharusan bagi pelajar untuk saling menggelar kegiatan
seperti mudzâkarah, munâdharah, dan almuthârahah. Imam al-Zarnuji juga
mengingatkan kepada pelajar untuk senantiasa bersyukur atas karunia yang
dianugerahkan kepada mereka berupa kemampuan untuk menuntut ilmu.
7.
Tawakal kepada Allah
Tentunya setelah usaha-usaha diatas,
seorag pelajar hars berserah diri kepada Allah SWT. Imam al-Zarnuji
menganjurkan para pelajar untuk tidak perlu merasa sulit dan menyibukkan hati
dalam masalah rezeki. Hal ini senada dengan hadis Nabi SAW, “Barangsiapa yang
mencari ilmu, maka Allah SWT akan menjamin rezekinya.”
8.
Masa produktif
Masa mencari ilmu ada seumur hidup,
sejak dilahirkan hingga masuk ke liang lahat. Menurut Imam al-Zarnuji, waktu
terbaik untuk mencari ilmu adalah saat masih muda. Jika seorang pelajar merasa
jenuh terhadap satu disiplin ilmu, ia dapat beralih pada disiplin ilmu yang
lain.
9.
Kasih sayang dan nasihat
Ilmu dan akhlak adalah dua hal yang tidak memberi nasihat dan tidak
iri hati. Seorang pelajar juga seharusnya menghindari permusuhan dengan orang
lain, karena dapat menyia-nyiakan waktu. Beliau juga menyarankan agar mereka
selalu positif thinking, tidak berburu sangka kepada orang lain.
10.
Mengambil faedah pelajaran
Imam al-Zarnuji meletakan metode praktis
untuk menambah pengetahuan, di antaranya ialah dengan mempersiapkan alat tulis
setiap saat, tidak menyia-nyiakan waktu, bergaul dengan guru dan tamak kepada
ilmu, fokus ketika pelajaran, dan taat kepada seorang guru.
11.
Bersikap wara’ ketika
belajar
Imam al-Zarnuji dalam pasal ini memberi
wejangan kepada para pelajar untuk menjauhi rasa kenyang, banyak tidur, banyak
membicarakan sesuatu yang tidak bermanfaat, menghindari makanan dari pasar bila
memungkinkan, menggunjing, bergaul dengan orang yang rusak akhlaknya. Dan
hendaknya mereka bergaul bersama orang-orang sholeh, duduk menghadap kiblat,
mengamalkan sunnah -sunnah Rasul, memperbanyak sholawat.
12.
Penyebab hafal dan lupa
Menghafal termasuk ke dalam metode belajar di berbagai lembaga
pendidikan. Imam Zarnuji menyebutkan bahwa hal yang banyak membantu hafalan
ialah kesungguhan, tekun, sedikit makan, dan shalat di malam hari, membaca
Al-Qur’an.
Seadngkan hal-hal yang dapat menyebabkan lupa di antaranya adalah
banyak berbuat maksiat, banyak melakukan dosa, gelisah, khawatir, dan sibuk
dengan urusan dunia.
13.
Sesuatu yang mendatangkan dan menjauhkan rezeki, serta menambah dan
memperpendek umur.
Dalam pasal ini Imam al-Zarnuji mengingatkan bahwa seorang pelajar
harus mengetahui apa saja yang menambah rezeki dan apa saja yang menambah
panjang usia dan kesehatan, supayamasa belajarnya dapat diselesaikan dengan
baik. Imam al-Zarnuji menyebutkan bahwa perbuatan dosa dan dusta dapat menjadi
penghalang datangnya rezeki.Selain itu, Beliau juga menyatakan bahwa tidur pada
waktu Subuh termasuk penghalang rezeki, banyak tidur menyebabkan fakir,
termasuk fakir dalam ilmu. Sedangkan bangun di waktu pagi dapat mendatangkan
segala kemudahan dan dapat mendatangkan rezeki.
Penulis : Khilmi Milyan Madani