Foto by : HMJ HKI |
Acara Lauching
Hari Santri ini dihadiri langsung oleh Meteri Agama RI H. Yaqut Cholil Qoumas,
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI H. Muh. Ali Ramdhani,
DPR RI Komisi VIII Nur Huda, Rektor UIN KH. Abdurrahman Wahid Prof. H. Zaenal
Mustakim. Turut serta juga K. H. Muslih Khudhori sebagai pembaca doa, Sayyid Zulfikar Basyaiban
sebagai pembaca qori dan tamu undangan lainnya.
Dalam acara tersebut, Menteri Agama me-launching tema dan logo peringatan Hari Santri 2022.
Tahun ini, peringatan Hari Santri mengangkat tema “Berdaya Menjaga Martabat
Kemanusiaan”.
Menurut Menteri Agama Yaqut, tema tersebut mengandung pesan bahwa santri adalah pribadi yang selalu
siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara. Santri dengan
segala kemampuannya, bisa menjadi apa saja. Santri tidak hanya ahli ilmu agama,
tetapi juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.Foto by Kemenag RI
“Meski bisa
menjadi apa saja, santri tidaklah melupakan tugas utamanya menjaga agama.
Menjaga martabat kemanusiaan adalah salah satu tujuan diturunkannya agama,”
jelasnya.
“Sebagai insan
yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama, santri harus selalu menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan,” lanjutnya
Acara tersebut
menghadirkan artis lokal, yaitu Veve Zulfikar, Woro Widiowati dan Qasima.
Masing masing artis tersebut membawakan beberapa lagu yang telah disiapkan dan
ada beberapa lagu yang diminta oleh penyelenggara.
Terdapat dua
sesi dari acara Lauching tersebut. Sesi pertama merupakan acara formal dan
sebagai acara inti yakni sambutan dan Launching logo Hari Santri 2022.
Sedangkan sesi yang kedua yaitu sesi hiburan oleh Woro widowarti dan Qasima.
Sesi pertama ditutup dengan shalawat Allah Aghitsnaa dari Veve Zulfikar.
Menjadi sebuah
kehormatan besar bagi Universitas Islam Negeri K. H. Abdurrahman Pekalongan
yang siang tadi baru resmi disematkan sebagai
Universitas Islam Negeri K. H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menjadi tempat
untuk acara Lauching Hari Santri tahun 2022 ini.
“Penempatan UIN Pekalongan menjadi lokasi launching Hari Santri 2022 karena ingin meneladani KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai representasi ‘santri kosmopolitan’, yaitu seorang yang berakar dari pesantren namun berwawasan global," Ucap Muh. Ali Ramdhani selaku Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI.
“Akar inilah yang kemudian Gus Dur dapat
membangun lahirnya pemahaman Islam yang moderat, toleran, dan menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan,” jelasnya.
Veve Zulfikar menjelaskan bahwa dia diminta mengisi acara tersebut lewat abinya, Sayyid Zulfikar Basyaiban sebagai perwakilan dari para santri.
“Veve Zulfikar
sebagai perwakilan santriwati sangat bahagia, harapannya para semua santri pada kompak, terus semangat untuk berdakwah dibidangnya
masing-masing.” ucapnya
Pewarta : Choirun Nisrina & Ryovanni Agung